Hm...mungkin saya terlalu men-judge keluarga itu..
Sangat mungkin apa yang saya lihat sekilas tadi tidak bisa mewakili kondisi pola asuh yang sesungguhnya dari keluarga besar itu..
Mungkin saja kehidupan sehari2 anak2 itu lebih baik dari apa yg saya bayangkan dan apa yg saya lihat siang itu...
Saya hanya bisa berdoa,
ya Alloh jika nanti saya diamanahi memiliki anak yg banyak,saya mohon agar kami diberikan kemampuan untuk tidak mendzolimi satupun dari anak2 kami..
Ya Alloh semoga kami bisa mengasuh&m'berikan kasih sayang 100% pada setiap anak kami,aamiin :)
*m'bayangkan sang abi m'baca Yasiin sambil duduk di teras mengawasi putera-puterinya bermain..sementara sang ummi m'bantu beres2 sambil menggendong anaknya yang paling kecil di punggung menggunakan kain*
sayonara for a while...
Hanya sebuah blog biasa untuk menyimpan jejak-jejak langkah dan pikiran yang semoga bermanfaat kebaikan bagi banyak orang :)
Minggu, 08 November 2009
"Keluarga Besar" part 1
Bismillaah..
1 nov 09
Masih dalam rangkaian wiken di tangerang, ahad ini ternyata kadafi sekeluarga mau pergi ke bekasi menengok saudara yang menyelenggarakan aqiqah-an anaknya.
Awalnya saya tidak mau ikut karena pengen bersenang2 saja santai2 di rumah (meskipun bakal home alone he..) nonton tv,tidur,ngenet apply2 kerjaan&rencananya mw menyelesaikan sedikit kerjaan kantor kemaren yg belum kelar (utk poin yg t'akhir,rencana lho ya..klo ga maless :p).
Tapi apalah daya,ternyata rayuan saya ditolak sama mama-nya kadafi,,
hikZ..beliau minta saya ikut juga menemaninya.
So,Bekasi here i come.. (halah :p)
Perjalanan tangerang-bekasi cukup jauh,,tapi karena lagi hari libur jadinya ndak macet alias alhamdulillaah lancar bangets (as if traffic in jabodetabek is always like this,ngareeep).
Setibanya di Bekasi,ketika hampir sampai di depan rumah yg punya hajatan,di pinggir jalan sebrang rumah, saya melihat seorang pria berbaju gamis dengan celana ngatung (isbal ya istilahnya?cmiiw) dan berjenggot cukup lebat sedang bersama beberapa orang anak kecil. Dia berusaha memegangi&menghindarkan anak2 itu dari mobil kami yang sedang melewati jalan tersebut untuk parkir.
Saat itu saya berpikir,wah anak pria tsb banyak juga ya,sepertinya "keluarga besar".
Setelah parkir,saya&kadafi's family turun utk masuk ke rumah yang dituju. Setelah bertemu&bersalam2an (heeeh..ini nih salah satu bagian yg bikin saya males ikut2 acara yg bertemu dg banyak org ky gini),kami dipersilakan makan (nah klo bagian yg ini saya suka he..). Pada saat makan itulah saya melihat pria dg banyak anak tadi lagi. Oh,rupanya beliau salah satu tamu (atau mungkin malah saudara?) di acara tersebut.
Pada sesi makan2 itu juga saya berkesempatan melihat istrinya. Seorang perempuan berusia sekitar 30an mungkin,yg mengenakan gamis tanggung selutut berwarna merah&hitam+celana dan burqo yg juga berwarna hitam. Sepertinya beliau juga bercadar tapi pada saat itu cadarnya tidak dipakai (mungkin karena sedang di dalam rumah). Beliau terlihat agak sibuk karena mondar-mandir di antara orang2, sepertinya ikut membantu2 yg punya hajatan.
Selesai makan,acara dilanjutkan dengan pembacaan QS.Yasiin (jgn protes bilang itu bid'ah sama saya ya,,wong bukan saya yg punya acara kq he..) tapi saya tidak ikutan karena saya memutuskan keluar rumah,duduk di garasi samping,habis di dalam rumah gerah&penuh orang. Kadafi&mom plus dua sepupu kecil saya yg lain (rafi yg pintar&adikny si imut fara..fara ya bukan rafa,,rafa mah anaknya cinta pitri he..) juga bergabung duduk di luar. Nah,seperti pada umumnya,klo ada beberapa anak kecil ngumpul,pastilah mereka bermain& menggelar mainan2 yg mereka bawa.
Pada saat itu, saya juga melihat anak2 pria tadi dan wow semua anaknya ternyata ada sekitar 5/6 orang dan masih kecil2 semua,,yg paling besar seorang perempuan yg mungkin usianya belum lulus SD...
Yang menjadi perhatian saya terhadap anak2 itu adalah mereka main sendiri,,,
maksud saya,mereka main saja sembarangan di teras depan rumah itu tanpa ada abi/ummi yg menemani atau mengawasi mereka.
Yang paling kasihan adalah anak mereka yang paling kecil,,,
seorang anak perempuan yg mungkin baru berumur 1thn,kucel,tidak berbaju&hanya memakai celana pendek..sepertinya dia tidak berbaju karena gerah,,
terlihat bintik2 merah biang keringat di sekitar dadanya...
Dia datang menghampiri sepupu2 kecil saya&permainan2ny,sepertinya hendak ikut bermain..
Yah tapi seperti biasa,si bungsu kadafi mana mau berbagi mainan sm org lain apalagi yg tdk dia kenal meskipun mainan tsb sedang tdk dia pakai :p
jadilah anak kecil tsb hanya bisa maju mundur mendekati mainan2 itu..
Anak kecil tsb lalu dihampiri oleh kakak perempuannya yg paling besar yang sepertinya "bertanggung jawab" untuk mengasuh si bungsu...
Ah,,,
terus terang saya sebal melihat mereka..
Maksud saya,saya sebal melihat anak2 itu ditelantarkan maen sendiri ga jelas tanpa ada yang mengawasi dan si kecil yang belepotan seperti tidak terurus,,,
saya sebal melihat si kakak yg harus menggantikan tugas sang ummi menjaga adik yang paling kecil yg tentu saja tidak sama kemampuannya dengan orang dewasa..
Saya tau,memang ada mekanisme dalam keluarga besar yg menerapkan pola asuh berantai,,,
maksud saya,karena sang ibu memiliki banyak anak,maka terjadi pembagian tugas seperti anak pertama bertanggung jawab pada anak yg kedua,anak kedua b'tgg jwb pd adikny yaitu anak yg ketiga,dan begitu seterusnya...
Saya juga tau,mengasuh adik adalah salah satu wujud bakti anak membantu orang tua..
Tapi,,,
menurut saya,seseorang (atau mungkin lebih tepatnya sepasang suami istri) yg memang b'komitmen tdk membatasi jumlah anak mereka,seharusnya juga b'komitmen dlm tanggung jawab mengurus buah2 hati (kan lebih dari 1 he..) mereka...
Mungkin bisa dgn m'bagi tugas antara abi&ummi,,
abi b'tgg jwb mengasuh sp2 saja di antara ank2 mereka&bgitu juga ummi..jadi tgg jwb mengasuh tdk hanya menjadi kewajiban ummi yang sangat mungkin akan kewalahan.
Lalu,terkait mekanisme asuh berantai,menurut saya sah2 saja asalkan hanya utk hal2 yg sepele yg bukan primer tanggung jawab orang tua..
1 nov 09
Masih dalam rangkaian wiken di tangerang, ahad ini ternyata kadafi sekeluarga mau pergi ke bekasi menengok saudara yang menyelenggarakan aqiqah-an anaknya.
Awalnya saya tidak mau ikut karena pengen bersenang2 saja santai2 di rumah (meskipun bakal home alone he..) nonton tv,tidur,ngenet apply2 kerjaan&rencananya mw menyelesaikan sedikit kerjaan kantor kemaren yg belum kelar (utk poin yg t'akhir,rencana lho ya..klo ga maless :p).
Tapi apalah daya,ternyata rayuan saya ditolak sama mama-nya kadafi,,
hikZ..beliau minta saya ikut juga menemaninya.
So,Bekasi here i come.. (halah :p)
Perjalanan tangerang-bekasi cukup jauh,,tapi karena lagi hari libur jadinya ndak macet alias alhamdulillaah lancar bangets (as if traffic in jabodetabek is always like this,ngareeep).
Setibanya di Bekasi,ketika hampir sampai di depan rumah yg punya hajatan,di pinggir jalan sebrang rumah, saya melihat seorang pria berbaju gamis dengan celana ngatung (isbal ya istilahnya?cmiiw) dan berjenggot cukup lebat sedang bersama beberapa orang anak kecil. Dia berusaha memegangi&menghindarkan anak2 itu dari mobil kami yang sedang melewati jalan tersebut untuk parkir.
Saat itu saya berpikir,wah anak pria tsb banyak juga ya,sepertinya "keluarga besar".
Setelah parkir,saya&kadafi's family turun utk masuk ke rumah yang dituju. Setelah bertemu&bersalam2an (heeeh..ini nih salah satu bagian yg bikin saya males ikut2 acara yg bertemu dg banyak org ky gini),kami dipersilakan makan (nah klo bagian yg ini saya suka he..). Pada saat makan itulah saya melihat pria dg banyak anak tadi lagi. Oh,rupanya beliau salah satu tamu (atau mungkin malah saudara?) di acara tersebut.
Pada sesi makan2 itu juga saya berkesempatan melihat istrinya. Seorang perempuan berusia sekitar 30an mungkin,yg mengenakan gamis tanggung selutut berwarna merah&hitam+celana dan burqo yg juga berwarna hitam. Sepertinya beliau juga bercadar tapi pada saat itu cadarnya tidak dipakai (mungkin karena sedang di dalam rumah). Beliau terlihat agak sibuk karena mondar-mandir di antara orang2, sepertinya ikut membantu2 yg punya hajatan.
Selesai makan,acara dilanjutkan dengan pembacaan QS.Yasiin (jgn protes bilang itu bid'ah sama saya ya,,wong bukan saya yg punya acara kq he..) tapi saya tidak ikutan karena saya memutuskan keluar rumah,duduk di garasi samping,habis di dalam rumah gerah&penuh orang. Kadafi&mom plus dua sepupu kecil saya yg lain (rafi yg pintar&adikny si imut fara..fara ya bukan rafa,,rafa mah anaknya cinta pitri he..) juga bergabung duduk di luar. Nah,seperti pada umumnya,klo ada beberapa anak kecil ngumpul,pastilah mereka bermain& menggelar mainan2 yg mereka bawa.
Pada saat itu, saya juga melihat anak2 pria tadi dan wow semua anaknya ternyata ada sekitar 5/6 orang dan masih kecil2 semua,,yg paling besar seorang perempuan yg mungkin usianya belum lulus SD...
Yang menjadi perhatian saya terhadap anak2 itu adalah mereka main sendiri,,,
maksud saya,mereka main saja sembarangan di teras depan rumah itu tanpa ada abi/ummi yg menemani atau mengawasi mereka.
Yang paling kasihan adalah anak mereka yang paling kecil,,,
seorang anak perempuan yg mungkin baru berumur 1thn,kucel,tidak berbaju&hanya memakai celana pendek..sepertinya dia tidak berbaju karena gerah,,
terlihat bintik2 merah biang keringat di sekitar dadanya...
Dia datang menghampiri sepupu2 kecil saya&permainan2ny,sepertinya hendak ikut bermain..
Yah tapi seperti biasa,si bungsu kadafi mana mau berbagi mainan sm org lain apalagi yg tdk dia kenal meskipun mainan tsb sedang tdk dia pakai :p
jadilah anak kecil tsb hanya bisa maju mundur mendekati mainan2 itu..
Anak kecil tsb lalu dihampiri oleh kakak perempuannya yg paling besar yang sepertinya "bertanggung jawab" untuk mengasuh si bungsu...
Ah,,,
terus terang saya sebal melihat mereka..
Maksud saya,saya sebal melihat anak2 itu ditelantarkan maen sendiri ga jelas tanpa ada yang mengawasi dan si kecil yang belepotan seperti tidak terurus,,,
saya sebal melihat si kakak yg harus menggantikan tugas sang ummi menjaga adik yang paling kecil yg tentu saja tidak sama kemampuannya dengan orang dewasa..
Saya tau,memang ada mekanisme dalam keluarga besar yg menerapkan pola asuh berantai,,,
maksud saya,karena sang ibu memiliki banyak anak,maka terjadi pembagian tugas seperti anak pertama bertanggung jawab pada anak yg kedua,anak kedua b'tgg jwb pd adikny yaitu anak yg ketiga,dan begitu seterusnya...
Saya juga tau,mengasuh adik adalah salah satu wujud bakti anak membantu orang tua..
Tapi,,,
menurut saya,seseorang (atau mungkin lebih tepatnya sepasang suami istri) yg memang b'komitmen tdk membatasi jumlah anak mereka,seharusnya juga b'komitmen dlm tanggung jawab mengurus buah2 hati (kan lebih dari 1 he..) mereka...
Mungkin bisa dgn m'bagi tugas antara abi&ummi,,
abi b'tgg jwb mengasuh sp2 saja di antara ank2 mereka&bgitu juga ummi..jadi tgg jwb mengasuh tdk hanya menjadi kewajiban ummi yang sangat mungkin akan kewalahan.
Lalu,terkait mekanisme asuh berantai,menurut saya sah2 saja asalkan hanya utk hal2 yg sepele yg bukan primer tanggung jawab orang tua..
Salah asuhan? (weitss,berat bet judulnya :p)
Bismillaah..
31okt09
Setelah nyuci2 yg kesiangan(he..kbiasaan bgt deh), wiken ini saya pergi (lagi) ke rumah si adek kadafi di tangerang karena si doi hari ini milad yg ke-4 :)
Berangkat dari depok jam 3an lebih trus alhamdulillaah pas banget si krl ekonomi ac yg biru dateng so blm ada jam 4 dah sampe cawang+sholat.
Habis tuh naek bus 46 cililitan-grogol yg msi kosong jadi alhamdulillaah bisa duduk deh (wah klo hari kerja mah jaraaaang bgt bs duduk,pueneuh euy:p)
trus di sela2 menikmati pemandangan sepanjang jalan kenangan (halah) eh MT Haryono-Gatsu ada seorang ibu&anaknya perempuan yg masih kecil (mungkin kelas 1 sd)naik. Mereka naik ketika bus sudah penuh sehingga harus berdiri tapi untungnya ada seorang laki2 di sebrang saya yg mau memberikan tempat duduknya pada mereka. Awalnya semua baik2 saja (halah), ibu&anaknya yg m'bawa2 sebuah boneka putih itu adem ayem aja sampai kemudian terdengar suara agak sedikit ribut dari arah mereka. Ternyata si anak teriak2 sama ibunya dgn nada marah yg redaksinya kira2 gini
"aku mau duduk..aku mau duduk!!aku ga mau berdiri capek..!" dan ibu itu hanya menanggapi anaknya dgn pelan.
Sepertinya si anak marah karena harus berdiri sebentar utk memberikan ruang pada orang sebangku mereka yg ingin turun...
Saya cuma bisa melirik ke arah mereka dan sedikit menghela napas fuuuh..
Terus tak berapa lama kemudian saya berdiri karena mau turun di slipi,,dan ternyata ibu&anak itu juga mau turun..
dan seperti bisa ditebak, di tengah2 bus yg udah penuh sesak tsb&dgn cukup banyak penumpang yang juga mw turun di slipi, anak itu marah2&ngomel2 lagi ke ibunya,,,dan ibunya lagi2 cm pasrah aja digituin...
.....
Turun di slipi trus ganti bus ke arah islamic. Alhamdulillaah dapet duduk lagi di bangku depan dan kali ini saya yang sebangku dengan seorang ibu&anaknya(tp beda org dgn yg di awal).
Seperti yg tadi,awal perjalanan masih anteng2 aja,hampir sampai di perempatan grogol-kb.jeruk,si anak mulai "bertingkah". Sang anak ngomel2 marah sama ibunya karena khawatir layangan barunya yg ditaruh di depan dashboard bus rusak karena tertimpa2 tas milik penumpang yg lain. Si anak yg berdiri di pangkuan ibunya,berbicara ke ibunya dengan marah2 sambil menjejak2an kakinya. Mengomel2in ibunya seolah2 ibunya itu pembantunya saja yg dengan seenaknya bisa ia omelin. Sedangkan ibunya hanya menanggapinya dengan sabar...
Mm,,,
Arrrgghh..
Males bgt deh ngeliat anak2 kaya gitu!
Emang dia kira ibunya itu sapa???
Pembantunya?
Pesuruhnya?
Pelayannya?
Koq ga ada takutnya sm orang tua,yah minimal hormat-lah atau malah sayang sama mereka, terutama ibu...
Atau,apa karena mereka masih kecil??jadi bisa dianggap mungkin belum mengerti bagaimana adab terhadap orang tua?
Ah..sepertinya saya dulu tidak seperti mereka deh(yg bener??lupa aja kali he..)
padahal kan di sekolah TK maupun SD diajarkan mengenai sopan santun, bahwa kita harus menghormati yang tua terutama pada kedua orang tua dan menyayangi yg muda (haha..mungkin itu semua sekarang hanya normatif yang tercetak manis di buku2 pelajaran).
Atau mereka yang sudah terlalu dekat dengan ibunya?jadi tidak ada sungkan lagi bahkan untuk marah2 sekalipun?
Ah..lagi2 sepertinya saya tidak begitu deh..(yakin lo?he..)
saya cukup dekat dengan ibu (kalau tidak boleh dikatakan sangat dekat he..) meskipun itu juga baru akhir2 ini setelah saya lulus SMA. Sering ngobrol,curhat bahkan ngakak bareng (uppsss..)
yah tapi sedekat apapun itu,saya juga ga berani-lah marah2in ibu (dosa tauk) apalagi di depan umum (haha..tapi kan lagi2 mereka masih kecil
dan saya sekarang sudah besar he..)
Hm..atau mungkin ada satu alasan lagi mengapa anak2 itu berbuat seperti itu,,,
yaitu karena pola didik orang tua terutama sang ibu...
Memang sifat dasar ibu adalah penuh kasih&sayang dan terkadang (atau malah sering?)hal itu menutupi (bahkan mungkin menghilangkan?) ketegasan yang dalam beberapa kondisi perlu dilakukan pada anak2 mereka. Maksud saya tuh mungkin terlalu kasih&sayang-nya mereka pada sang anak,membuat mereka rela diperlakukan seperti apapun oleh si anak dan anakpun menjadi manja&tidak ada "takut" lagi terhadap orang tua terutama pada sang ibu...
Ah,,saya jadi teringat dengan salah satu peringatan dalam hadist Rosululloh saw. Beliau mengatakan ada beberapa tanda kiamat dan salah satunya adalah ketika masa hamba/budak melahirkan tuannya..
Saya pernah mendengar, tafsir hadist ini maksudnya adalah zaman ketika anak2 telah berprilaku seperti raja&memperlakukan orang tuanya seperti hamba sahaya-nya,,,
na'udzubillaahimindzalik..
Jadi,apakah itu berarti sekarang sudah memasuki masa mendekati kiamat???
Ah,,,apapun itu saya hanya ingin berdoa
Ya Alloh lindungilah hamba dari menjadi seorang anak yg tidak berbakti/hormat pada kedua orang tua hamba dan lindungilah hamba dari menjadi orang tua yang salah dalam cara mengasuh anak2 hamba kelak,aamiin!!!
sayonara for a while :)
31okt09
Setelah nyuci2 yg kesiangan(he..kbiasaan bgt deh), wiken ini saya pergi (lagi) ke rumah si adek kadafi di tangerang karena si doi hari ini milad yg ke-4 :)
Berangkat dari depok jam 3an lebih trus alhamdulillaah pas banget si krl ekonomi ac yg biru dateng so blm ada jam 4 dah sampe cawang+sholat.
Habis tuh naek bus 46 cililitan-grogol yg msi kosong jadi alhamdulillaah bisa duduk deh (wah klo hari kerja mah jaraaaang bgt bs duduk,pueneuh euy:p)
trus di sela2 menikmati pemandangan sepanjang jalan kenangan (halah) eh MT Haryono-Gatsu ada seorang ibu&anaknya perempuan yg masih kecil (mungkin kelas 1 sd)naik. Mereka naik ketika bus sudah penuh sehingga harus berdiri tapi untungnya ada seorang laki2 di sebrang saya yg mau memberikan tempat duduknya pada mereka. Awalnya semua baik2 saja (halah), ibu&anaknya yg m'bawa2 sebuah boneka putih itu adem ayem aja sampai kemudian terdengar suara agak sedikit ribut dari arah mereka. Ternyata si anak teriak2 sama ibunya dgn nada marah yg redaksinya kira2 gini
"aku mau duduk..aku mau duduk!!aku ga mau berdiri capek..!" dan ibu itu hanya menanggapi anaknya dgn pelan.
Sepertinya si anak marah karena harus berdiri sebentar utk memberikan ruang pada orang sebangku mereka yg ingin turun...
Saya cuma bisa melirik ke arah mereka dan sedikit menghela napas fuuuh..
Terus tak berapa lama kemudian saya berdiri karena mau turun di slipi,,dan ternyata ibu&anak itu juga mau turun..
dan seperti bisa ditebak, di tengah2 bus yg udah penuh sesak tsb&dgn cukup banyak penumpang yang juga mw turun di slipi, anak itu marah2&ngomel2 lagi ke ibunya,,,dan ibunya lagi2 cm pasrah aja digituin...
.....
Turun di slipi trus ganti bus ke arah islamic. Alhamdulillaah dapet duduk lagi di bangku depan dan kali ini saya yang sebangku dengan seorang ibu&anaknya(tp beda org dgn yg di awal).
Seperti yg tadi,awal perjalanan masih anteng2 aja,hampir sampai di perempatan grogol-kb.jeruk,si anak mulai "bertingkah". Sang anak ngomel2 marah sama ibunya karena khawatir layangan barunya yg ditaruh di depan dashboard bus rusak karena tertimpa2 tas milik penumpang yg lain. Si anak yg berdiri di pangkuan ibunya,berbicara ke ibunya dengan marah2 sambil menjejak2an kakinya. Mengomel2in ibunya seolah2 ibunya itu pembantunya saja yg dengan seenaknya bisa ia omelin. Sedangkan ibunya hanya menanggapinya dengan sabar...
Mm,,,
Arrrgghh..
Males bgt deh ngeliat anak2 kaya gitu!
Emang dia kira ibunya itu sapa???
Pembantunya?
Pesuruhnya?
Pelayannya?
Koq ga ada takutnya sm orang tua,yah minimal hormat-lah atau malah sayang sama mereka, terutama ibu...
Atau,apa karena mereka masih kecil??jadi bisa dianggap mungkin belum mengerti bagaimana adab terhadap orang tua?
Ah..sepertinya saya dulu tidak seperti mereka deh(yg bener??lupa aja kali he..)
padahal kan di sekolah TK maupun SD diajarkan mengenai sopan santun, bahwa kita harus menghormati yang tua terutama pada kedua orang tua dan menyayangi yg muda (haha..mungkin itu semua sekarang hanya normatif yang tercetak manis di buku2 pelajaran).
Atau mereka yang sudah terlalu dekat dengan ibunya?jadi tidak ada sungkan lagi bahkan untuk marah2 sekalipun?
Ah..lagi2 sepertinya saya tidak begitu deh..(yakin lo?he..)
saya cukup dekat dengan ibu (kalau tidak boleh dikatakan sangat dekat he..) meskipun itu juga baru akhir2 ini setelah saya lulus SMA. Sering ngobrol,curhat bahkan ngakak bareng (uppsss..)
yah tapi sedekat apapun itu,saya juga ga berani-lah marah2in ibu (dosa tauk) apalagi di depan umum (haha..tapi kan lagi2 mereka masih kecil
dan saya sekarang sudah besar he..)
Hm..atau mungkin ada satu alasan lagi mengapa anak2 itu berbuat seperti itu,,,
yaitu karena pola didik orang tua terutama sang ibu...
Memang sifat dasar ibu adalah penuh kasih&sayang dan terkadang (atau malah sering?)hal itu menutupi (bahkan mungkin menghilangkan?) ketegasan yang dalam beberapa kondisi perlu dilakukan pada anak2 mereka. Maksud saya tuh mungkin terlalu kasih&sayang-nya mereka pada sang anak,membuat mereka rela diperlakukan seperti apapun oleh si anak dan anakpun menjadi manja&tidak ada "takut" lagi terhadap orang tua terutama pada sang ibu...
Ah,,saya jadi teringat dengan salah satu peringatan dalam hadist Rosululloh saw. Beliau mengatakan ada beberapa tanda kiamat dan salah satunya adalah ketika masa hamba/budak melahirkan tuannya..
Saya pernah mendengar, tafsir hadist ini maksudnya adalah zaman ketika anak2 telah berprilaku seperti raja&memperlakukan orang tuanya seperti hamba sahaya-nya,,,
na'udzubillaahimindzalik..
Jadi,apakah itu berarti sekarang sudah memasuki masa mendekati kiamat???
Ah,,,apapun itu saya hanya ingin berdoa
Ya Alloh lindungilah hamba dari menjadi seorang anak yg tidak berbakti/hormat pada kedua orang tua hamba dan lindungilah hamba dari menjadi orang tua yang salah dalam cara mengasuh anak2 hamba kelak,aamiin!!!
sayonara for a while :)
Langganan:
Postingan (Atom)