Jumat, 15 Juli 2016

Jejak Langkah: Sabang - Aceh - Medan (Part 4)


Bismillaah,

Libur2 lebaran saatnya melanjutkan tulisan :)

Btw sebelumnya mohon maaf lahir & batin atas kata atau postingan yang geje alias ga jelas, kurang bermanfaat atau tidak sengaja menyinggung, maapkeun yaaah :)

Hari ke-2 di Iboih setelah disambut dengan sunrise yang ciamik, agenda selanjutnya adalah snorkliiiing :D Untuk lokasi snorkling kita perlu naik perahu sebentar ke pulau Rubi’ah yang ada di depan persis pantai Iboih (pulau yang ada dalam poto sunrise di Iboih itu lho di postingan sebelumnya), jaraknya ga terlalu jauh bahkan mungkin kalo jago berenang, berani dan ga ada kerjaan keknya bisa deh nyebrang ke pulau Rubi’ah dengan berenang langsung dari pantai Iboih hihi.. Btw untuk peralatan snorkling bisa sewa di dekat kawasan pintu masuk pantai Iboih dengan harga saat itu (mid 2015) sekitar 50rb kalo ga salah untuk satu set google, snorkle & fin, murah bgt yaaah :D jauh lebih murah dibandingkan dengan tempat wisata snorkling lainnya seperti benoa, gili bahkan pahawang.. Untuk harga sewa perahunya lupa euy tapi yang penting kalau bisa sewanya ramean dengan orang-orang yang mau nyebrang juga biar lebih murah he..

And insyaAllah you won’t get dissapointed in Rubi’ah :)
Pas baru mau sampe ke pulaunya aja kita udah bisa melihat ikan2 warna-warni berbagai rupa berenang kian kemari di jernihnya air bahkan di kedalaman kurang dari 1 meter, bener2 one of snorkling paradise ever! Pasir pantainya yang putih lembut, airnya yang jernih maksimal dan ikan-ikannya yang buanyaaak dan warna-warni di kedalaman yang dangkal, semuanya bikin ga pengen pulaaaang dan bikin nyesel bangetsss karena belum punya kamera underwater waktu itu :( Ok let the pictures tell you about the beauty of beach in Iboih & Rubi’ah (tapi maap ga ada foto underwater yang representative karena belum punya cameranya, kalo penasaran gimana indahnya underwater di sana mending dateng ajaa hihi) 


Bro in snorkling outfit



Calming morning in Iboih -sandy beach part-

Bersih & jernihnya Rubi’ah (berlatar Iboih)



Bersih & jernihnya Iboih (berlatar Pulau Rubi’ah) 


Finally witnessed the phenomenal Floating Boat



The more phenomenal night floating boat in Teupi Layeun



Sampai di penginapan ternyata air masih mati jadinya terpaksa mandi di pemandian umum di bawah, jadilah mendaki bukit batu lewati lembah dulu balik lagi ke dekat pintu masuk pantai Iboih dan harus ngantri sebelum mandi plus buru2 mandinya karena banyak yang ngantriin juga fiuuuh Ok finally time to say goodbye to Iboih & Rubi’ah in Sabang, see you next time insyaAllah :)

Balik ke pelabuhan Sabang naik colt lagi tapi kali ini kapal yang kita tumpangi adalah kapal cepat yang muatannya ga kalah penuh dengan kapal ferry pertama pas kita datang, saking penuhnya gw sampe duduk di tangga (again) tapi untungnya karena kapal ini kapal cepat jadi penderitaannya tidak terlalu lama, cukup sekitar 45 menit saja he.. Sesampainya di pelabuhan Ulee Lhue lagi Aceh, kita memutuskan lanjut mengunjungi Museum Tsunami lagi setelah kemarin masih tutup dan alhamdulillah pas kedatangan kedua ini museum sudah buka jadi bisa liat bagian dalam museum dengan bagian yang paling berkesan adalah ruangan bernama Sumur Doa.. Ruangan ini berbentuk sirkuler dengan dinding melengkung seperti tabung yang menjulang tinggi. Di dinding ini mulai dari bagian bawah sampai ke atas disematkan nama-nama korban tsunami Aceh, dengan di puncaknya terukir kaligrafi asma Allah :) dan di dalam ruangan ini juga diperdengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca dengan merdu sehingga menambah kesyahduan ruangan tersebut 


Pintu masuk Sumur Doa’a



Di dalam Sumur Do’a 

Ruangan pengetahuan mengenai Tsunami yang sudah elektronik based



Maket Museum Tsunami Aceh



Dari museum kita mampir sholat ke Masjid Baiturrahman Aceh yang juga selamat dari bencana tsunami. Sesampainya di sana, sepertinya tidak heran kenapa masjid ini dilindungi oleh Allah dari bencana tersebut, karena masjid Baiturrahman ini ternyata sangat “hidup” bukan hanya ramai oleh masyarakat yang berekreasi atau sekedar santai sore saja yang banyak terdapat di halaman masjid tapi juga ramai oleh orang-orang yang memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan seperti orang-orang yang sholat (ashar saat itu), berdzikir, pengajian, TPA anak-anak yang jumlah kelompok TPA nya lebih dari 1 dalam satu waktu sore itu, anak-anak yang belajar praktek sholat sampe anak-anak yang main lari-larian hihi, so here are the pictures :)




Beautiful Architecture of Masjid Baiturrahman Medan 


Suatu sore di Masjid Baiturrahman Medan


Dari masjid lanjut ke terminal untuk menuju Medan dengan perjalanan bus malam jugija gijug gija gijug hihi harga tiket busnya kalau tidak salah 150rb rupiah dengan bus yang sangat nyaman, kursi 2-2 yang empuk, ac yg duingiiin dan selimut yang tebal, jadilah kita sukses tidur selama perjalanan. Btw yang paling berkesan dari perjalanan bus malam ini adalah pas adzan subuh bus ini berhenti di sebuah masjid untuk sholat subuh dulu, masyaAllah alhamdulillah *jempol* Besok paginya sampai di Medan mampir dulu ke kosan si Adek, sedangkan temen si Adek sudah turun duluan sebelum sampai di Medan.

Oya karena hari ketika di medan adalah hari terakhir dari short gateway getaway dengan flight balik jkt sekitar jam 6 sore jadilah kita memutuskan untuk putar2 medan dan sekitarnya dengan menggunakan motor. Tujuan kita hari itu lumayan jauh dan agak anti-mainstream untuk dikunjungi oleh orang yang baru pertama kali ke sumut (sumatera utara) yaitu ke Bukit Teletubbies (halaman berbukit dari Hotel Kubu) dan air terjun Sipiso-piso yang keduanya terletak di daerah Berastagi, sekitar 3 jam perjalanan dari kota Medan. Jadi daerah Berastagi ini semacam daerah Puncak di jawa barat lah, daerah adem yang terletak di dataran tinggi berbukit dengan jalan menanjak berkelok dan licin karena saat itu hujan setia menemani dan kita naik motor! Alhasil kita jatuh dari motor 2x, iya dua kali! Sekali di perjalanan pergi dan sekali di perjalanan pulang, lengkap bah! *apasih nih kq pake tanda seru mulu mentang2 cerita sumut hihi* yang jadi meninggalkan cerita tersendiri dan bekas luka yang belum bisa hilang sampe sekarang di tangan hiksss :( So here come the pics that will tell you more and finish the story of Sabang-Aceh-Medan trip, see you on next journey story insyaAllah :)


Bermacam aktivitas di Bukit Teletubbies alias halaman luaaasnya Hotel Kubu


Pink in green ;p 


Air terjun Sipiso-piso from the height



View Danau Toba dari tangga turun menuju bagian bawah air terjun Sipiso-piso
 

Love from the lower part of Sipiso-piso :D



*finallyyyy kelar juga nih tulisan, alhamdulillaah :D