Bismillaah..
1nov09
Masih dalam rangkaian wiken d tangerang kemaren2 juga (he..banyak ya oleh2nya).
Setelah dari acara aqiqah, kami menyempatkan diri mampir ke rumah seorang saudara jauh dari pihak tante (klo yg aqiqah adlh saudara dr pihak om) yg artinya adlh saudara ibu saya juga (bingung? sy juga kq :p) dan ternyata rumah keduanya cukup dekat.
Di sana saya bertemu dg saudara yg sebelumnya sama sekali ga pernah ketemu..
Beliau seorang ibu2,klo diliat dari wajahnya c kyny lebih muda dari ibuku (sorry ya ma bukannya bilang ma2 dah t*a he..) tapi ternyata dah punya cucu bo...
(he..mm..he..)
ywda di sana ngobrol2 sebentar,tuker2an nomor hp trus cabs deh.
Di perjalanan, om&tante baru cerita kalau suami ibu itu sudah meninggal..
Kecelakaan tersambar kereta model2 argo gitu..
Innalillaahii..
Meninggalnya sudah cukup lama,tp yg sedih adlh bahwa sebelum kejadian, suami ibu itu masih sempat menelpon si ibu yang sedang menunggu untuk dijemput dan bilang tunggu sebentar karena beliau mau membeli arang di pasar deket rel dulu..
Ternyata ketika menyebrang rel itulah,entah kenapa (mungkin itu yg namanya takdir,,) sang suami tidak melihat kereta yg sudah begitu dekat akan melintas,,,
Sehingga akhirnya sang suami terhempas angin kereta yg melaju dgn sangat kencang lalu jatuh dengan kepala menghantam besi rel...
Si ibu yg menunggu, tidak kunjung melihat kedatangan suaminya. Yang dilihatnya kemudian datang adlh seorang tetangganya yg m'dengar berita kecelakaan kereta dari radio el- shi*t* (upss..) dg ciri2 korban mirip dg suami si ibu...
Hm,,,
sedih mendengar cerita itu..
Tapi yg lebih bikin "dalem" adlh bahwa kita ga pernah tahu rahasia umur seseorang,,termasuk usia diri kita sendiri...
...
Oke, cerita dilanjutkan lagi,,
setelah dari rumah ibu itu, saya sangka kami akan langsung pulang ke tangerang,,tapi ternyata dugaan saya salah saudara2..
Tour de bekasi kami ternyata masih berlanjut :)
Tujuan selanjutnya adalah tukang pijat
Whats??tukang pijat?
Yupz,dan ternyata bukan sembarang tukang pijat lho (tapi jgn ngebayangin pijat yg engga2 ya he..)
Kadafi's fam (esp.om) adlh pelanggan setia pijat ini, dan karena tempatnya juga di bekasi,jadilah ni tempat di-mampir-in sekalian
(he..bener2 dah "sekali ke bekasi,dua tiga tempat terkunjungi" :p)
So, mengapa sampai dibilang bukan sembarang tukang pijat?
Pertama, tukang pijat utama (dan yg juga pendiri tempat pijat tsb) adalah seorang sarjana teknik sipil ugm yg ga tanggung2 karena beliau juga lulusan S2 dari Jepang...
Lha, kq bisa akhirnya jadi tukang pijat???
He..semuanya ternyata gara2 waktu ngilmu di Jepang itu..
Jadi begini ceritanya :D
waktu di Jepang, beliau yg bernama lengkap Adin Joko Daryadi (biasa dipanggil Pak/Mas Din) ini mulai mengenal ilmu pijat yg disebut Tsubo Therapy...
Saya juga ga tau gmn jelasnya, tapi sepertinya Pak Din mendalami ilmu tsb dan akhirnya menjadi ahli (seperti yang ia tulis di kartu namanya "master of tsubo therapy").
Alasan kedua, mengapa sepertinya bukan tukang pijit sembarangan adalah karena beliau sepertinya ikhwan...
(yaiyalah masa akhwat?)
trus, obat2an luar yg dipakai juga herbal seperti habatussauda,madu,dll. Lalu juga ada tulisan "kalau minum tolong dihabiskan" di meja tempat air mineral..
Nah, ketika kami datang, sedang ada 3 org pasien yg sedang dipijat oleh 3 orang di atas 3 dipan yg terpisah (yaiyalah ya he..)
wajah2 org yg pada sedang dipijat tsb meringis2, menunjukkan klo dipijat di situ sakit bangetz (wew!)
Setelah menunggu giliran, hampir semua orang yg ikut mobil kadafi akhirnya pada pijit, kecuali para sepupu2 kecil itu,,,
dan juga saya he..
Pengen sih sebenernya,
tapi...
manalah mungkin,,
soalnya tempat pijitnya di ruang tamu yg terbuka dan terutama karena tukang pijitnya laki2 semua!
(haha..rugi lah yaw :p)
mana sepertinya tukang pijitnya ada yg belum nikah,,,kan gawatz nti bisa2 nyetrum lagi :p
Hm..
Tapi, ada beberapa hal sebenernya yg menurut saya agak mengganjal dari praktek pijet ini (terlepas dari kelebihannya, yaitu teknik pijit yg berasal dari Jepang&pendirinya yg s'org bpk ikhwn S2).
Pertama, tidak adanya pembedaan untuk pasien pria&wanita baik dari segi tempat maupun tukang pijetnya..
Pasien yg nenek2,ibu2,mbak2,semuanya sama, dipijit di ruang tsb oleh bpk2&mas2 tukang pijet..
I know, dalam hal kesehatan ada toleransi yg diperbolehkan utk perbedaan gender antara pasien&penolong (dokter,tabib,tkg pijet dll) tapi itu (klo ga salah) ketika kondisi urgent atau tdk ada pilihan lain...
Kedua, saat maghrib, sepertinya ketiga tkg pijet tsb tdk ada yg break utk sholat..
I know, para tkg pijet tsb bs dikategorikan sbg musafir karena mereka buka praktek tdk hanya di bekasi, tapi dalam satu bulan berkeliling juga ke palembang&solo jadi mungkin mereka mengambil rukhsoh (bener ga nih tulisannya yak?) itu.
Tapi apa ga terpikirkan pasien yg juga perlu (harus) sholat?
Iya klo sesi pijet sang pasien sudah selesai sebelum maghrib habis, nah klo ada pasien yg mulai pijetnya sebelum maghrib & ternyata baru selesai pas udah isya, trus jadinya gimana??
Apakah emang ada rukhsoh juga bagi pasien pijet?he..
Untuk jawaban dua kejanggalan tsb sungguh wallohu'alam bagi saya,,
sangat mencoba untuk berhusnudzon pd mereka yg insyaAlloh di mata saya yg masih dudul ini terlihat sebagai orang2 yg sholeh...
...
to be continued :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar